"Doktrin Freemason" Berpotensi Melepaskan Papua Dari NKRI (Papua Merdeka)

Jumat, 28 September 2012
Logo Freemason
Doktrin ini menganut paham liberal dengan kelompok Freemason yang didalamnya ada kesamaan tujuan dan cita-cita tentang : Memasarkan doktrin humanisme. Karenanya bagi mereka, atas nama kemanusiaan universal, kelompok penoda Islam seperti Ahmadiyah pun harus dibiarkan, tak boleh diganggu gugat.

Paham humanisme adalah doktrin pokok kelompok Freemason. Dalam khoms qanun (lima kanun) yang dijadikan pegangan Freemason, humanisme adalah asas terpenting. Doktrin halus humanisme menyatakan, pengabdian terhadap kemanusiaan harus disertai dengan upaya membuang jauh-jauh sekat-sekat agama. Humanisme menjadi cita-cita tertinggi kelompok Freemason dalam memasarkan ide-idenya untuk tujuan merusak semua agama-agama, termasuk Islam.

Jargon-jargon humanisme seolah bagus dan memikat, seperti persaudaraan umat manusia, kemanusiaan universal, kecintaan terhadap prikemanusiaan, persamaan, kasih sayang, toleransi, perdamaian, dan lain sebagainya.Bagi kelompok Mason, sebuah tatanan dunia yang mengedepankan moralitas bisa terwujud tanpa peran agama. Mereka menyebutnya sebagai ”moralitas tanpa agama”. Bagi para pemuja humanisme, agama tak berhak mengatur urusan moral, dan aturan moralitas bisa terbangun berdasarkan kesepakatan manusia. Karena itu, tak ada yang bisa mengintervensi kehendak manusia dalam bersikap dan berperilaku, termasuk negara dan bahkan Tuhan sekalipun. Humanisme jelas mengabdi pada kemanusiaan.

Paham humanisme mengganggap manusia sebagai makhluk ”superior’ yang berhak menentukan hak-haknya sendiri, termasuk dalam menentukan hukum dalam kehidupan. Nilai-nilai kemanusiaan dalam doktrin Freemason menjadi ”superior” dibandingkan dengan ajaran-ajaran agama. Ajaran-ajaran dalam agama, jika bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, maka harus ditolak. Mereka yang mengusung paham humanisme menganggap tak ada hukum Tuhan, yang ada adalah kodrat alam.

Reporter Wegamo Voice
Int: Nonce T.
Regard: Timipotu News

Keluarga Trauma, Terkucil dari Pergaulan Sosial

(FOTO: METRO/MARIHOT SIMAMORA)

AROGAN- Reaksi massa Aliansi Masyarakat Sibolga Julu atas sikap arogan dari awak harian Rakyat Tapanuli yang pemberitaannya dinilai tak mempedomani kote etik jurnalistik, Kamis (27/9).
Jumat, 28 September, 2012
Wegamo Voice, sibolga – Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sibolga Julu mendatangi kantor Harian Rakyat Tapanuli di Sibolga, Kamis (27/9) siang. Mereka menuntut agar redaksi media itu itu menyampaikan permohonan maaf atas penyajian berita yang dinilai tidak mempedomani kode etik jurnalistik.

Berita yang dinilai tidak etis itu adalah pemberitaan berisi vonis terhadap salah seorang warga Sibolga, dinyatakan positif menderita penyakit AIDS (Aquired Immune Deficiency Syndrome), tanpa ada bukti pemeriksaan medis yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam berita terbitan Senin 3 September 2012 itu, nama dan alamat penderita dituliskan secara lengkap.

Akibatnya, warga sekitar kediaman orang yang divonis menderita AIDS, menjadi resah. Meski orang yang dituberitakan menderita AIDS itu telah meninggal dunia dan dikebumikan, namun keluarga yang ditinggalkan kini mengalami trauma berat dan terkucilkan dari pergaulan sosial masyarakat.

“Pemberitaan Harian Rakyat Tapanuli tidak memakai etika pers. Dalam berita semestinya tidak perlu menuliskan nama dan alamat lengkap orang yang menderita penyakit AIDS, walaupun misalnya orang itu positif dinyatakan menderita. Tetapi Harian Rakyat Tapanuli menulisnya secara lengkap, itu jelas salah,” tegas Sonny Lee Hutagalung, salah satu orator dalam aksi tersebut.

Pria yang juga berprofesi sebagai wartawan di Kalimantan itu mengaku kecewa dan prihatin atas pemberitaan tersebut. Sebab, pemberitaan itu telah berdampak timbulnya keresahan bagi warga lain. Bahkan, pemberitaan itu dinilai telah menginjak-injak hak azasi orang yang divonis menderita AIDS tersebut, bahkan dampaknya meluas terhadap keluarganya.

“Harian Rakyat Tapanuli sudah membuat hak azasi orang itu terinjak-injak. Bahkan seluruh masyarakat Sibolga Julu sudah diresahkan dengan pemberitaan itu. Slogan Harian Rakyat Tapanuli yakni saatnya rakyat angkat bicara, dan sekarang kami rakyat yang bicara. Pakai etika pers kalau memang mengaku sebagai jurnalis. Saya merasa sedih, kok di kampung halaman saya ini ada pers yang tidak beretika. Kami meminta pertanggungjawaban Rakyat Tapanuli. Mulai besok harus ada permintaan maaf, kalau tidak kita akan berurusan dengan hukum,” tegas Sonny Lee Hutagalung lagi.

Sebelumnya, Rudolf Siagian, juga orator dalam unjuk rasa itu, mendiskripsikan berita Rakyat Tapanuli tersebut sebagai sesuatu yang pamalo-malohon (pandai-pandaian-red) dan tidak berdasarkan fakta. “Yang kami tahu undang-undang pers itu pun mengatur soal etika dalam pemberitaan. Kami datang untuk meminta pertanggungjawaban, kenapa koran Rakyat Tapanuli begitu gampangnya memuat berita seperti itu. Dan sampai hari ini kami tidak pernah membaca permohonan maaf dari redaksi harian Rakyat Tapanuli,” timpal Rudolf.

Rudolf mengaku kedatangan mereka bertujuan untuk membersihkan nama baik keluarga orang yang divonis melalui berita positif mengidap AIDS, yang berisial HT tersebut. Bersama kelompok pendemo juga turut salah satu kerabat dekat almarhum HT.

“Kami datang kemari karena keprihatinan kami terhadap keluarga HT yang kini sudah terkucilkan. Kami mau penjelasan dari redaksi soal kebenaran berita itu. Kalau tidak maka kami siap menempuh jalur hukum,” kata Rudolf. (mor/nasa)=> Non


Reporter Wegamo Voice
Int: Nonce T.
Regard: Timipotu News

CORAK HIDUP WARGA PAPUA SECARA TRADISIONAL, ANTARA POTENSI DAN KEKUATAN

Rabu, 26 September 2012
Jadikan berbagai perbedaan suku di Papua sebagai potensi dan kekuatan!!

Corak hidup Pesisir
WEGAMO VOICE - Dalam keseharian hidup dilingkungan masyarakat adat warga Papua, mereka melaksanakan aktifitasnya sangat unik dan mendasar dengan atika kerja madani dan tidak berpengaruh pada perkembangan jaman akan sentuhan system social dan pemerintahan yang cenderung mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat Papua. Namun, mereka akan selalu bertahan hidup dangan budaya dan apa yang ada pada mereka walaupun jangkauan pengaruh budayanya relatif vakum dan berbatas orientasi pengaruhnya.

Ada dua sindikat rana kehidupan warga Papua dengan basis perekonomian yang memberikan ruang kehidupan yang sejahtera tanpa mengandalkan jamahan teknologi tepat guna (TTP). Segi aktifitas sumber kehidupan yang dimaksud, antara lain: Kehidupan ala Papua pegunungan dan Kehidupan ala Pesisir. Dua alam kehidupan ini bukan menjadi perbedaan yang signifikan tetapi merupakan kekayaan ekspresi untuk memajukan kehidupan perekonomian bagi bangsa Papua guna menjadi petensi dan kekuatan melawan setiap bentuk penindasan yang mencuat dari berbagai segi, terutama dalam bidang perdagangan, ekonomi dan bisnis. Mari perdayakan kaum pribumi untuk berinvestasi demi kemajuan dan peradaban bangsa Papua…!!

Hasil kerajinan Papua
Warga Papua yang hidup di Pesisir lebih banyak nelayan dan di pegunungan, mereka selalu bekerja keras membuat kebun dan bedeng serta berburuh bahkan nelayan bagi mereka yang berada di dekat danau, seperti halnya; warga Deiyai, Paniai, Sentani atau Habema. Selain itu memiliki berbagai kerajinan tangan sebagai ekspresi dari pengembangan akal budi yang mendasar. Mereka senantiasa merespon setiap peristiwa alam dengan seksama sehingga bayak dari mereka mempunya jiwa yang cenderung mencintai alam Papua dan radikal dalam memperjuangkan eksistensi Tanah dan Budaya Papua. Jiwa ini akan senatiasa bertumbuh dan berkembang dari jaman ke jaman hingga kejayaan bangsa Papua menjadi Gunung batu untuk Dunia seantero, seperti yang diungkapkan oleh seseorang yang memiliki motto” Three dimention for human life can be stand up big impact and direct atact.

Corak hidup pegunungan
Hal perbedaan bukan berarti musuh yang harus diperangi selagi mennganut sebuah paham budaya yang memiliki karakteristik yang mirip dan sama, hanya anggapan yang negative itulah yang hendak dihindari karena melalui itu sebuah fenomena buruk bias terjadi dengan masuknya segala bentuk penindasan dan penjajahan oleh bangsa lain, sebagai mana RI menjajah bangsa Papua melalui perbedaan-perbedaan yang ada diantara suku bangsa Papua. Sebuah potensi dan harapan bagi bangsa Papua akan perbedaan ini menjadi semangat perjuangan dengan memanfaatkan keunikan karakter budayanya agar menjadi kekuatan bersama untuk maju melawan kondisi relative dan menentang penjajahan agar kemudian bias menata kehidupan di Papua.

Hal ini menjadi cerminan bagi setiap warga Papua agar dapat memanfaatkan segala kekuatan dan potensi yang ada di setiap daerah untuk melakukan suatu upaya perubahan untuk mempercepat kebebasan dan mendorong kondisi rill akan kebenaran dan keadilan bangsa Papua Barat.


Reporter Wegamo Voice
Int: Nonce T.
Regard: Poyaitoba


111 Negara dukung kemerdekaan Papua

Selasa, 25 September 2012
111 Negara dukung kemerdekaan Papua

WEGAMO VOICE - Rabu, 20 Juni 2012. Situasi di Papua kembali mendapat sorotan internasional setelah Wakil Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mako Tabuni tewas ditembak, Kamis pekan lalu. Polisi mengklaim dia melawan saat akan ditangkap bersama pegiat KNPB lainnya. Polisi menggrebek markas KNPB yang dituding terlibat penembakan terhadap warga asing dan aparat keamanan.

Kondisi Papua tak pernah aman ini menjadi bahasan dalam sidang Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kota Jenewa, Swiss, bulan lalu.

Semua perkembangan itu makin menguatkan tekad para tokoh prokemerdekaan buat membebaskan Papua dari Indonesia. Menteri Luar Negeri Republik Federal Papua Barat Jacob Rumbiak sesumbar mereka bisa merdeka dan berdaulat paling lambat dua tahun lagi. Bahkan, ia mengklaim sudah mendapat dukungan dari 111 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Kanada, dan Jepang.

Republik Federal Papua Barat merupakan pemerintahan sementara gerakan separatis Papua yang dibentuk berdasarkan kongres ketiga di Jayapura, pertengahan Oktober tahun lalu. Republik Federal ini menggantikan Otoritas Nasional Papua Barat dideklarasikan delapan tahun lalu.

Rumbiak berharap Jakarta mau memberikan pengakuan kemerdekaan terhadap Republik Federal Papua Barat. "Jadi tidak perlu menggelar referendum seperti waktu di Timor-Timur. Itu menghabiskan uang saja," kata Rumbiak.

Berikut penjelasan Rumbiak mengenai persiapan kemerdekaan Papua saat dihubungi Faisal Assegaf dari merdeka.com melalui telepon selulernya, Rabu (20/6):

Bagaimana komentar Anda soal penembakan di Papua?

Jangan alihkan isu Papua dengan penembakan misterius. Kalau Jakarta serius ingin berdialog, bebaskan seluruh tahanan politik dan tarik semua personel keamanan dari Papua.

Anda ingin dialog atau merdeka?

Jakarta sudah tahu keinginan kami buat merdeka. Jadi tidak perlu menggelar referendum seperti waktu di Timor-Timur. Itu menghabiskan uang saja. Lebih baik, Jakarta memberikan pengakuan saja, jadi kami bisa cepat mengurus negara kami sendiri.

Memangnya Papua sudah siap menjadi negara sendiri?

Kami punya kekayaan alam. Kalau Jakarta dan kami bisa bersahabat dan pisah baik-baik, kami nanti bisa bantu Indonesia.

Sudah bentuk pemerintahan?

Dalam Kongres ketiga di Lapangan Sakeus, Jayapura, 19 Oktober 2011, kita sudah mendeklarasikan Republik Federal Papua. Kongres selama tiga hari sejak 17 Oktober itu sudah membentuk Dewan Nasional Papua Barat yang sudah meilih Presiden Republik Federal Papua Barat Forkorus Yaboisenbut dan Perdana Menteri Edison Warumi. Deklarasi itu didukung tujuh wilayah adat di Papua.

Siapa saja sudah mendukung Papua buat merdeka?

Dari dokumen pemerintah Indonesia, ada 14 negara mendukung penuntasan kejahatan kemanusiaan di Papua. Dokumen di luar negeri yang kami ketahui, ada 97 negara mendesak pengiriman misi PBB di Papua. Sokongan itu juga termasuk dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Kanada, Jerman, dan Jepang. Negara-negara Amerika Latin, seperti Cile dan Meksiko, juga sudah menyatakan dukungan. Total ada 111 negara. Negara-negara ini pula yang kami harap dalam Sidang Majelis Umum PBB September mendatang, mendorong pengakuan Republik Federal Papua Barat sebagai sebuah negara merdeka dan berdaulat.

Memangnya, pihak Anda sudah mengirim surat permohonan?

Surat itu sudah kami kirim tahun lalu.

Apalagi persiapan untuk merdeka?

Akhir tahun ini, kami akan membuka mission desk di PBB buat memperjuangkan pengakuan kemerdekaan Papua.

Minta pengakuan kemerdekaan dari Jakarta tidak mungkin, jadi kapan kira-kira diakui oleh PBB sebagai negara?

Paling lambat dua tahun lagi. Tapi sebenarnya bisa lebih cepat dari itu kalau Jakarta mau memberi pengakuan segera.

Jadi Anda bakal memanfaatkan momentum pemilu di Indonesia?

Kami berharap kandidat atau presiden baru Indonesia pada 2014 siap bekerja sama dengan negara baru bernama Republik Federal Papua Barat.

Kalau sudah merdeka, Anda bakal menuntut pejabat Indonesia ke mahkamah internasional?

Kami tidak akan menuntut para jenderal karena mereka cuma melaksanakan perintah. Yang akan kami tuntut pembuat keputusan politik, yakni pemerintah dan DPR. Tapi kalau mereka mengaku salah kami akan mengampuni. Kami orang-orang penuh cinta kasih, tidak suka membunuh.

Mulai dari pemerintahan siapa?

Mohamad Yamin.


Recovering By:
Int, Nonce T.

PERSATUAN TANPA BATAS, PERJUANGAN SAMPAI MENANG

Kamis, 20 September 2012
 Kebangkitan jiwa Nasionalisme Papua, menentukan kekuatan perlawanannya!!

Wegamo Voice - Ada penghiburan kasih, ada persekutuan roh, ada pula kasih mesra dalam belas kasihan-Nya, karena itu sempurnakan sukacita idealisme yang menengah dengan kondisi ini, hendaklah kita sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan dengan tidak mencari kepentinggan sendiri atau puji-pujian yang sia sia sebaliknya hendaklah dengan renda hati yang seorang menganggap yang lebih utama dari pada dirinya sendiri dan janganlah diantara kita menjadi guru untuk menceritakan orang lain, lidah pun adalah api membawah kita ke dalam dunia maut.

Kasih yang tak pernah meregang menjadikan nurani manusia lapuk dalam keniscahyaan hidup tanpa harapan, walaupun mengharapkan kehidupan yang layak tetapi selalu akan berpose pada idealisme yang membawa pengakuan akan dirinya yang cenderung tampil sebagai sesosok yang mementingkan diri sendiri dengan mencari nama baiknya sendiri tanpa menciptakan peluang hidup yang labil, access dan mobile.

Persatuan yang dimaksud dalam iktisar tulisan ini menganut arti persatuan secara batiniah dan persatuan secara frontal untuk menjadikan suasana lebih membangun pada karakter radikal akan manfaat tujuan yang akan dicapai, entah tujuan/impian besar atau kecil memerlukan jiwa persatuan yang membara. Demi perwujudan akan hal ini, tentu dapat dilakukan komunikasi antar person, lembaga, state maupun terhadap berbagai senator untuk mengarahkan pandangan hidup secara berkoloni demi harapan besar, dengan ini sangat tercermin akan persatuan yang tiada batasnya.

Jiwa persatuan yang kokoh membuat seseorang lebih bertindak praktis dalam melakukan strategi politik dan penjelajahan untuk menempuh jalur pendekatan yang dapat memungkinkan adanya resolusi perdamaian hingga mendapatkan kebebasan ilahi akan diri pribadi maupun rakyatnya. Kian lama kita berekspresi dan beraklak untuk menemukan kebenaran dan keadilan sejati. Mari rapatkan barisan untuk mewujudkan impian kita bersama dengan mengedepankan idealisme yang memberikan peluang, harapan, impian yang berpotensi pengembangan diri demi mengangkat harkat, derajat dan mertabat manusia yang satu dengan yang lain.

Anda boleh beretorika tentang pentingnya persatuan dan kesatuan perjuangan pribadi, kelompok maupun masyarakat tetapi pikiran yang termuat dalam strategis adalah berjangka untuk menggapai impian, bisa saja pendapat seseorang berpotensi membuat orang lain tersesak hingga diri pribadi mengalami depresi, itu berarti pendapat seseorang tidak berpihak pada keberlangsungan hidup yang terencana, dan cenderung mengorbankan.

Known does about “One People, One Soul” taken up the probably is radical matic for concils fhigting to life any one of the home land the Melanesians – West Papua. Like this may be consist the all hearth to provide the any dreams for the life them. Do you can see after you look at the mirror life demonstration of them make their style life is justice and lovely the rhigt there.



Reorter Wegamo Voice
Int: Nonce T.
 

WEGAMO VOICE Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger